Kamis, Februari 09, 2006

Be expert (in any platform) ?

Hari Rabu, 8 Februari 2006, saya ikut Oracle Technical Training di Jakarta held by Metrodata. Materinya memang masih dasar (PL/SQL : Structured Programming bangget :p), tapi anggap aja "reminding" materi yang emang jarang gw pake. Jadi boleh dikatakan materinya udah bosen, tapi gak pernah jago apalagi expert. Knapa jarang dipake ? Kalo boleh autokritik sih, selama ini banyak business logic yang diletakan di aplikasi, padahal bisa diletakan on DBMS, bahkan kalo konteksnya tepat bisa lebih cepat. Tapi ini awal yang bagus, apalagi kalo kedepannya diadakan lagi dengan materi2 yang tentunya terus meningkat.

So why don't you put your business logic on DBMS ? Alasannya mungkin kita mesti punya waktu (atau males) untuk explore DBMS (sampe pelosok2-nya) selain programming language, padahal project deadline udah di depan mata, sehingga lebih mengedepankan RAD (Rapid Application Development). Alasan lain : jika business logic on DBMS, akan lebih sulit jika porting to other DBMS platform (ngikutin kemauan user :p)

Ngomong2 soal expert, knapa ya jadi expert (atau mengenal lebih jauh) itu sulit ?! Alasan klasiknya sih mungkin kita (atau perusahaan kita :p) terlalu pengen segala bisa, porting sana - porting sini. Expert di banyak platform sih bagus, kalo itu dalam context company. Tapi dari sisi enggineer, bila tidak punya fokus yang jelas, akan sulit untuk menjadi expert. Pindah2 platform bagi programmer itu udah biasa, tapi bila pindah2 itu dalam keadaan yang belom matang, pada akhirnya pengalaman banyak tapi gak ahli dimana2, kompetensinya pun menjadi rendah. That's so bad.

Jadi kalo (IT) company mau expert di banyak platform, ya harus memikirkan ploting dan maping resources-nya juga. Agar aset yang sangat berharga itu punya kompetensi yang tinggi.

Tidak ada komentar: