Sabtu, Agustus 27, 2005

Pernikahan Dini & Arif

bismillahirrahmanirrahim

beber layar tarik jangkar ngambah sagara kahirupan
paguneman padungdengan antara batin duaan


Sabtu, 3 September 2005
Pukul 11.00 s/d 14.00 wib
Gedung Denzibang Dam 3 Siliwangi
Jl. Sekejati Kiaracondong Bandung
Wassalam,
Dini & Arif
cover undangan
isi undangan
Peta Lokasi

foto kita

Renungan

…nyalakanlah mata waktu berjalan
karena di depan kita akan didapati dua macam jalan
yaitu jalan setapak yang menanjak penuh belukar dan berduri
dan yang satu lagi adalah jalan yang sangat bagus beraspal
dan tiada hambatan di depannya…

tetapi berhati-hatilah terhadap jalan yang sangat bagus itu
karena dengan melaluinya kita akan mudah terlena
dan tak menghiraukan bahaya yang akan menimpa…

adalah lebih baik kalau kita melalui jalan setapak itu bersama-sama
kita akan slalu saling mengingatkan terhadap duri-duri yang akan menjerat
saling bahu membahu menapaki jalan yang menanjak itu
yang kuat menolong yang lemah…
maka akan terasa nikmatnya kebersamaan dalam penderitaan

daripada kita menapaki jalan yang bagus itu
dimana kita saling berlomba mencapai tujuan
tanpa melihat ke belakang…

apakah dia yang tertinggal itu selamat…?
dan kita berusaha memperlebar jarak di antara kita
demi tercapainya suatu
keinginan pribadi
di atas keutuhan bersama
…?

setelah sampai ke tujuan…barulah ia melihat jalan yang dilaluinya
…angin berhembus…tetapi semuanya telah lampau…telah lewat…
kita terlambat untuk menyadari

betapa kita mengabaikan kebersamaan dalam meniti kehidupan ini
…setiap hari…setiap saat…

dalam berjalan meniti hari-hari dengan segenggam harapan
kala nyata menggugah mimpi
genggamlah slalu harapan
itu…biar tak hilang sia-sia…

tidak terasa semua ‘tlah berlalu…
menapaki sisa hari-hari kita bersama…
dalam tawa…canda…dan kesedihan…

kita harus menikmati syukur hari ini
karena esok senantiasa menyimpan berjuta harapan
…untuk kita…untuk kebersamaan kita…

Ini tulisan lama, tapi aku simpen baik-baik. Saat ngeliat kembali tulisan ini .. seribu satu kenangan seolah kembali menghampiri. Kejadian hari-hari ini rupanya membawaku kembali ke tulisan ini. Masih relevan rupanya. Semoga ada hikmahnya.

referensi :
diambil dari writing senior gw di p*s (Dayeuhkolot Subang, 1992-1995)- sapa yg nulis yaks ?! miss u all

Selasa, Agustus 09, 2005

Para Dukun Mendapat Informasi dari Jin

"Telah mengabarkan kepada kami Ali bin Abdillah dari Hisyam bin Yusuf dari Ma'mar dari Az-Zuhri dari Urwah bin Zubeir dari Aisyah r.a. berkata, "Orang-orang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang para dukun," beliau bersabda, "Tidak ada apa-apanya." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, mereka kadang-kadang bisa menceritakan sesuatu yang benar kepada kami. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Kalimat tersebut berasal dari kebenaran yang dicuri oleh jin, kemudian dibisikkan ke telinga para walinya (dukun). Maka para dukun tersebut mencampurkan kalimat yang benar tersebut dengan seratus kedustaan."
( HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad )

Itu sabda Rasulullah lho ...
Bukan kata ema dan abah !
Jadi kalo masih ada muslim yang percaya dukun, perlu dipertanyakan apakah dia beriman pada Rasulullah apa nggak ?!

Cuma masalahnya, banyak orang nih .. yang gak bisa ngebedain dukun, paranormal, ramalan bintang, orang pintar, jalmi anu tiasa, de el el .. bla bla bla

Come on Guys, it's just the same, sarua keneh, podo wae. Dalam konteks ini kita mesti berfikir hakikat, bukan label dan embel-embel.

Pangkat Kiai sekalipun, jika melakukan praktek perdukunan maka dia temannya jin. Sekarang, kasih tau padaku .. jin mana yang bisa dipercaya ?! Gak ada !!

Masih mau jadi budaknya jin ?!?

Bandung-Tasik-Bandung : what a perfect track, what a perfect day

Hari Minggu kemaren (Aug 7 05) arif sama sodara2 yg lain nganterin kakak buat seserahan di Ciawi Tasik. Jumlah mobil yang ikut kira-kira 7 sampe 8 mobil gitu. Arif bawa salah satu mobil (dapet minjem) dengan spek berikut :p :

  • merk : futura 1998 - perasaan gak tua2 amat

  • cc : 1500 an - cukup lah

  • interior : gak bisa di bilang bagus

  • driver : amatiran :p



  1. Pas mau pergi, hasil cek pisik membuktikan ternyata :

    • lampu sen kiri-kanan gak mau berkedip alias gak nyala

    • klakson, jangankan teriak, berbisik pun dia tak mau

    • ban kanan depan-belakang gundul, kiri depan-belakang lebih gundul

    • sok breker teuas (keras)

    • rem selisih waktu mulai injek rem dan berhenti terlalu jauh

    • gas ngeden, beuraaaaat


  2. Rada deg-degan, tapi kan 'de sow mas go on' ... ayoo cabuut

    Singkat cerita, di jalan cukup lancar, trus semua rombongan ketemuan lagi daerah Cipanas Tasik, biasa .. pada ke wc, yang mau mabok, dipersilahkan untuk mabok dulu :D

    Sialnya pas mau pergi lagi, mobil kita ketinggalan sama yang laen soalnya penumpang belom pada siap, jadinya :

  3. mobil kita nyasar gak karu2 an, rombongan lain (termasuk calon pengantin) mesti nunggu setengah jam-an gitu

  4. jalan nyah apruk-aprukan, mengandung bebatuan yang nggak penting, pokona mah butut pisan - maklum tempatnya jauh banget dari jalan raya

  5. Ceritanya sampe deh kita di pesta perkawinan, poto2, makan2, ngantuk2, ngebaso de el el. Gak ada cerita menyedihkan selama di sana, semua fine2 aja.

    Pas mau pulang:

  6. kita mesti ngejemput undangan laen yang baru dateng (antara jam 4-5 an gitu), ti mana wae atuh kang, hari gini baru dateng !!?! Jalur yg di tempuh ngejemput bolak balik itu yaa seperti yang tercantum pada keluhan di atas

  7. Akhirnya kita cabut dari Tasik jam 5 an lebih. Awal perjalanan fine2 aja. Pas mau deket Nagreg Garut ...

  8. aku baru sadar, dimalam hari ternyata indikator bensin gak jelas, tapi sementara dicuekin aja dulu, soalnya udah ngisi dari bandung 50 rebu, aku pikir tadinya cukup, paling ngisi bensin pas lewat Nagreg mau ke Bandung.

  9. tapi ... pas dicek pake lampu HP, bensin udah ada di garis tempur alias mau abis, tak lama kemudian terlihatlah membentang di depan ... macet cet cet panjaaaang banget, dan aku baru sadar itu adalah awal jalur yang menakutkan saat macet : Nagreg Garut !!!

  10. bertahan sekitar 15-20 menit-an dalam keadaan macet merayap, mulai ada suara tek-tek-tek, bodi mobil bergetar dan ... blebepppp ... mati.

  11. sementara di depan sana banyak anak2 tukang ngaganjel ban, kita minta didorongin, akhirnya bisa menepi juga, di kasih deh 10 rebu, karena mereka banyakan dan kupikir mereka sangat berjasa

    dengan bantuan rombongan lain, dengan susah payah kita bisa beli bensin di kios 2 tak sebanyak 10 liter pake kompan, dengan harapan nanti setelah Nagreg kita beli lagi, thanks to all of you guys for helping me !! Allah yg akan balas amal baik kalian. Amin.

    kita tertahan di tempat itu sekitar 30 menit-an, setelah maju kembali, dengan kondisi malam, macet total, tanjakan serem, kayaknya bisa ampir 45 drajat kali, kita harus cepat pulang.

  12. seperti yg kita tau kan, di tanjakan seperti itu kalo macet, tubrukan kendaraan depan dan belakang sangat rawan terjadi, sopir bener2 mesti pandai main kupling, soalnya aku gak percaya sama yang namanya rem tangan di mobil itu. Selama di Nagreg aku gak tau ada berapa mobil yang kesenggol (who knows !), salah sendiri kalo jarak terlalu deket.

    Sampei akhirnya mesin mati gara2 panik ngegeleng batu yang di pake buat ngeganjel. Bukannya nginjek rem malah nginjek gas yang mesinnya mati (karena panik). Alhasil mobil mundur perasaan lebih dari 1 meter deh ..., gak tau nubruk atau nggak.

    Sementara di depan banyak bis, truk, mobil, motor posisinya gak karu2 an, ada yang belok ke kiri, ada yg ke kanan, ada yg di derek, ada motor ketubruk mobil, kacau deh, gak bisa di omongin.
    udah ah cerita nanjak nya, singkat cerita Nagreg bisa dilalui dengan selamat - Alhamdulillah. Sampe Rancaekek :

  13. terdengan bunyi aneh pada ban belakang : guludak .. guludug guludak .. guludug, kayak yang karet bannya mau kabur dari peraduannya ..., tapi setelah di cek gak ada apa2, mungkin karena bannya gundul.


walaupun agak sedikit deg2 an, akhirnya sampe juga di Kota Bandung tercinta, ngebalikin mobil, makan, sape rumah jam 10.30 an. wuihhhhh ... what a perfect day, Alhamdulillah.

Kamis, Agustus 04, 2005

Open The Third Eye : celoteh pagi-pagi

coba buka mata ke-tiga kita
sekali-kali dengarkan nurani kita
masuk ke kamar, kunci pintu, and let your self naked
naiklah ke langit ke-tujuh (gak harus isro mi'raj lho ..)
pisahkan kita dari diri kita
biarkan diri kita melihat kita dari kejauhan
from any point of views
lepaskan belenggu tetek bengek status, jabatan, tanggung jawab, topeng, silsilah, relasi, what ever it named ..
(berbisik) ssstt .. just .. open your third eye

mungkin dengan begitu kita bisa melihat black, white, and the gray zone
apa ?? udah bisa melihat ?!?
tapi nyatanya kamu gak berbuat apa2 !!!???
just go to hell kalo begitu !!!!

nggak .. nggak , gua cuma becanda kok, don't be angry okey ?!

aku tau, banyak yang aku nggak tau tentang apa yang kamu tau
aku ngerti, banyak yang aku nggak ngerti soal apa yang kamu mengerti
aku juga merasakan, banyak yang aku nggak sanggup merasa apa yang kamu rasakan sekarang
dan pasti banyak hal yang udah kamu perbuat, tapi orang lain gak tau
and vice viersa (bener gak nulisnya, cmiiw :p)

hhmmm .. terlalu banyak situasi di luar kekuasaan kita (nada serius)
but at least, you know what i'm feelin' now

I mean ..
kamu harus benar-benar tau apa yang kamu lakukan sekarang
you have to make sure it's your best choise in your only once life, I repeat : only once life
if you do so, okey that's fine.. just go head with .. bismillah

Padalarang, Aug 4 2005
pagi-pagi sendirian pada masa krisis

Arif M Rizal