Rabu, Juli 19, 2006

Tuhan Sembilan Senti

Puisi karya Taufiq Ismail ini banyak banget yg nge-review, jadi saya gak perlu nge-paste textnya, coba aja search di Google atau di Technorati. Intinya .. dengan sangat terpaksa rokok di-generalisasi-kan sebagai sebuah bentuk kedzaliman baik terhadap diri sendiri dan (ini yang paling penting) terhadap orang lain. Nah poin yang terakhir ini yang juga jadi sorotan dalam puisi ini. Kalo mau jujur (dalam konteks ini), kita tidak terlalu begitu ingin untuk peduli terhadap kesehatan orang lain (sebab pada hakekatnya itu urusan dia), kita juga tidak terlalu berminat melarang orang lain ini dan itu, tapi masalahnya adalah kita tidak pernah bisa memaafkan perbuatan orang lain yang merugikan diri kita, terutama merugikan kesehatan.

Tidak ada komentar: