Kita telah melalui 1001 malam
untuk mengabstraksi ayat-ayat Tuhan.
untuk mengabstraksi ayat-ayat Tuhan.
Kita telah mengarungi banyak samudera
untuk melewati riak gelombang yang menghempas asa.
Kita telah menghabiskan lembaran-lembaran waktu
untuk menuangkan mimpi-mimpi sempurna.
Kemudian kita ulurkan tali-tali kendali
dan menerbangkan layang-layang
bersama hembusan cita dan harapan.
dan menerbangkan layang-layang
bersama hembusan cita dan harapan.
Sadarkah kita jika layang-layang itu terbang semakin tinggi
bahkan jauh di atas awan !?
Seakan membawa pergi semua mimpi-mimpi itu.
bahkan jauh di atas awan !?
Seakan membawa pergi semua mimpi-mimpi itu.
Andai tali-tali itu masih memegang kendali
maka turunkanlah sejenak
dan ikuti kemana sayap-sayap burung itu membawa hinggap
di pohon-pohon kehidupan yang sunyi dan menyejukan
untuk sekedar merenungi diri
siapa saya, kamu, kita
dimana dan kemana kita akan menuju.
maka turunkanlah sejenak
dan ikuti kemana sayap-sayap burung itu membawa hinggap
di pohon-pohon kehidupan yang sunyi dan menyejukan
untuk sekedar merenungi diri
siapa saya, kamu, kita
dimana dan kemana kita akan menuju.
-AMR
Suatu Malam di Persimpangan Pemikiran
Suatu Malam di Persimpangan Pemikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar